Israel-Palestina Memanas, Berikut Visi Misi Tiga Pasang Capres-Cawapres Untuk Perdamaian Dunia

Avatar Redaksi
Israel-Palestina Memanas, Berikut Visi Misi Tiga Pasang Capres-Cawapres Untuk Perdamaian Dunia

BERITASPIRITKITA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah pernah menetapkan tiga pasangan calon presiden (capres) juga calon perwakilan presiden (cawapres), yaitu Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan juga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ketiga pasangan hal tersebut mengungkapkan visi-misi yang akan memberikan gambaran kepada rakyat tentang bagaimana para calon pemimpin bangsa ini akan memimpin Indonesia.

Pasangan Anies-Muhaimin yang dimaksud mendapatkan nomor urut 1, mengusung visi “Indonesia Adil Makmur untuk Semua” juga misi “Delapan Jalan Perubahan”.

Prabowo-Gibran yang mana mendapat nomor urut 2, membawa visi “Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045”, dengan misi bertajuk “Delapan Misi Asta Cita”.

Adapun Ganjar-Mahfud yang tersebut mendapat nomor urut 3, mengangkat visi “Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil serta Lestari”, dengan misi bernama “Delapan Gerak Cepat”.

Menjadi orang nomor satu juga dua pada Republik Indonesia tiada semata-mata menentukan arah kebijakan di tempat dalam negeri, tapi juga di dalam luar negeri.

Visi juga misi yang disebut calon menjadi panduan ketika salah satu dari pasangan itu terpilih untuk menakhodai Indonesia mengawal perdamaian dunia. Berikut visi misi ketiga capres-cawapres untuk perdamaian dunia:

Anies-Muhaimin

Salah satu kebijakan yang digunakan diusung pasangan Anies-Muhaimin adalah memperkuat sistem pertahanan dan juga keamanan negara, serta meningkatkan peran juga kepemimpinan Indonesia dalam kancah urusan politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional lalu perdamaian dunia.

Kebijakan itu menempatkan posisi Indonesia sebagai episenter kawasan Asia Tenggara, sekaligus sebagai jalur nadi ekonomi dunia kemudian stabilisator geopolitik regional. Oleh lantaran itu, Anies-Cak Imin bertekad memacu peran bergerak Indonesia dalam penentuan jadwal besar dunia dan juga umat manusia.

Hal ini didasarkan pada amanat para pendiri bangsa agar Indonesia secara bebas bergerak bergabung melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, lalu keadilan sosial.

Pasangan ini juga akan memperkuat sistem serta strategi pertahanan negara yang digunakan adaptif terhadap dinamika global era baru yang mana penuh ketidakpastian, tantangan, serta ancaman konvensional kemudian nonkonvensional.

Selain itu, diplomasi dunia usaha kemudian sosial-budaya akan diperkuat agar Indonesia dapat memanfaatkan berbagai kemungkinan global untuk mewujudkan kemajuan lalu keadilan.

Prabowo-Gibran

Dalam menyusun visi, misi, serta program periode 2024-2029, Prabowo lalu Gibran sangat mempertimbangkan tantangan strategis yang dimaksud dihadapi oleh bangsa kemudian negara Indonesia.

Salah satu poin pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pasangan ini adalah pidato Presiden Joko Widodo pada pada 7 Oktober 2023 yang tersebut mengatakan, “Tantangan ke depan itu bukan semakin ringan, tetapi semakin berat. Dunia sedang tidak ada baik-baik saja. Ada perang, perubahan iklim, krisis pangan.”

Terkait kebijakan dalam menjaga perdamaian dunia, duet Prabowo-Gibran memfokuskan dua hal dalam penjabaran visi-misinya.

Yang pertama adalah konflik berkepanjangan di tempat Ukraina serta di area Palestina bisa jadi meningkatkan tarif pangan lalu energi sebab mengganggu kelancaran rantai pasok global.

Yang kedua adalah rivalitas antara dua negara adikuasa China serta AS atas Taiwan yang dimaksud bisa saja mengancam kelancaran rantai pasok pangan, energi, kemudian perdagangan yang tersebut melewati arus lintas laut Indonesia seperti di area Selat Malaka juga Laut Natuna Utara.

Kemudian demi menjamin Indonesia sanggup terlibat menjaga perdamaian dunia juga terus mengawal kepentingan nasional dalam kancah urusan politik global, kebijakan pasangan ini adalah penguatan pertahanan serta keamanan negara, serta pemeliharaan hubungan internasional yang tersebut kondusif.

Pasangan capres-cawapres ini yakin kemakmuran dan juga kehidupan yang damai akan tercipta dalam keadaan negara yang digunakan kondusif kemudian aman.

Negara yang kuat mampu melakukan serta menciptakan apapun yang mana dicita-citakan dan juga akan disegani dalam hubungan antarbangsa yang mana bermartabat.

Ganjar-Mahfud Md

Pasangan ini mengusung kebijakan “Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang digunakan tambahan berkeadilan melalui urusan politik luar negeri bebas bergerak juga memperkuat pertahanan negara”.

Ada beberapa poin utama dalam kebijakan itu antara lain:

1. Koeksistensi geopolitik progresif yakni menjalankan kebijakan pemerintah bebas terlibat dengan prinsip Dasasila Bandung untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Kemudian memperkuat pelibatan global Indonesia yang otonom dalam forum bilateral juga multilateral dalam memperjuangkan perdamaian dunia serta memperkuat komitmen untuk membantu perjuangan pergerakan rakyat Palestina.

2. Perjanjian internasional yang tersebut 100 persen untuk kepentingan nasional bahwasanya seluruh perjanjian yang dibuat harus mengutamakan barang dalam negeri, meningkatkan daya saing perekonomian nasional, mengedepankan isu-isu strategis serta kekinian, serta menjamin perlindungan segenap rakyat Indonesia.

3. Menjadikan kedutaan besar sebagai ujung tombak pelayanan WNI. Pasangan ini meyakini penguatan diplomasi mampu diimplementasikan melalui kedutaan besar sebagai ujung tombak.

Pelayanan WNI di area luar negeri yang mana responsif diprediksi akan mendongkrak ekspor lalu memperkuat perlindungan pekerja migran Indonesia.

4. Modernisasi Pertahanan SAKTI dengan perubahan pertahanan berdasarkan doktrin Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishanrata) untuk membentuk kekuatan Pertahanan Indonesia yang mana berdaya gentar dan juga dilengkapi dengan alutsista SAKTI (Perkasa dengan Keunggulan Teknologi 5.0), serta memperkuat kemampuan untuk melindungi Tanah Air NKRI dengan modernisasi alutsista serta memperkuat kemampuan dalam menghadapi ancaman serta tantangan.

5. Prajurit Sejahtera, yakni program untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar prajurit kemudian keluarga yang tersebut ditopang dengan rawatan lalu layanan kedinasan yang tersebut berkualitas pada seluruh penjuru Nusantara.

6. Membangun industri pertahanan keamanan kelas dunia. Menurut pasangan ini, menggerakkan kemandirian sebagai bagian dari rantai pasok global untuk memenuhi kebutuhan pertahanan serta keamanan yang mana akan memperkuat proses alih teknologi, konstruksi kekuatan pertahanan, konektivitas nasional, kemudian penguatan daya gentar.

7. Benteng Pertahanan Nusantara, yakni kebijakan mengembangkan kemampuan proyeksi strategis dengan mengembangkan strategi anti akses juga penangkalan wilayah untuk mengamankan kedaulatan teritorial lalu pelaksanaan hak berdaulat pada ZEE, terutama pada koridor navigasi maritim lalu landas kontinen, ruang dirgantara juga antariksa Indonesia.

8. Perisai Siber Nusantara, yakni kebijakan untuk meningkatkan kemampuan siber pada era komputer kuantum dan juga perkembangan kecerdasan buatan dengan memperkuat BSSN sebagai lembaga utama keamanan siber serta mengupayakan pembentukan Angkatan Siber TNI.

Penjabaran urusan politik luar negeri ketiga pasangan yang disebut sanggup memberikan perspektif kepada umum mengenai kebijakan luar negeri apa yang akan ditempuh Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 merupakan momen penting sebab saat itulah rakyat memegang kuasa penuh untuk bergabung menentukan arah kemudian kiprah Indonesia pada panggung dunia.

Tag:

Berita Terkait

Baca Juga