Sebelumnya, cacar monyet belaka terkonfirmasi 1 kasus pada Agustus 2022. Namun, pada 12 Oktober lalu, terdapat kasus mencurigakan dugaan cacar monyet. Setelah dilaksanakan tes, ternyata konfirmasi positif hingga berkembang menjadi 7 kasus saat ini.
“20 Agustus 2022 1 kasus, hingga 12 Oktober 2023, di dalam puskesmas dalam DKI menemukan kasus yang digunakan mencurigakan kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen. Pada 13 Oktober sore hasilnya positif monkeypox,” ucap dr. Farchanny dalam webinar Kesiapsiagaan Penanganan Kasus Monkeypox, Minggu (22/10/2023).
“Semenjak itu, hingga 21 Oktober kemarin positif ada 7, 3 suspek, 1 probable, 1 discarded atau negatif,” sambungnya.
Sebab adanya kasus positif ini, publik harus mampu waspada dan juga mengenali penularan serta gejala-gejala jika terjadi cacar monyet. Dokter spesialis dermatovenereologi juga estetika, dr. Ni Luh Putu Pitawati, Sp.KK menjelaskan, penularan cara monyet ini biasa terjadi melalui adanya kontak kulit kemudian hubungan seks.
“Monkeypox menyebar dengan adanya kontak langsung kulit ke kulit atau membran ke membran termasuk saat berhubungan seks, seperti saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi,” ucap dr. Putu.
Penularan juga bisa saja terjadi melalui plasenta dari ibu ke jantin. Hal ini menciptakan anak yang mana lahir tertular cacar monyet.
Sementara itu, untuk penularan sendiri biasanya terjadi pada beberapa waktu usai adanya kontak. Kalau terinfeksi akan ada beberapa gejala di dalam fase akut kemudian erupsi. Berikut beberapa gejala yang dimaksud mungkin timbul.
1. Fase akut
Pada fase biasanya terjadi sekitar 0-5 hari. Pada kondini, ini pasien akan alami berbagai gejala di dalam antaranya:
- Demam
- Sakit kepala
- Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung
- Nyeri otot
- Kelelahan yang digunakan terus menerus
- Masalah pernapasan, mulai dari sakit tenggorokan, hidung tersumbat hingga batuk.
2. Fase erupsi
Pada fase erupsi, biasanya terjadi sekitar 1-3 hari. Kondisi ini akan timbul berbagai gejala pada antaranya:
- Munculnya ruam atau lesi pada kulit.
- Adanya perubahan lesi menuju stadium makula, papula, vesikel, pustula, hingga, krusta, hingga rontok.
- Kondisi lesi ini akan bertahan dan juga hilang sekitar 3 minggu.
Lesi yang mana muncul juga bisa saja timbul di dalam beberapa area seperti mulut, tangan, kaki, wajah, bahkan penis hingga anus. Oleh sebab itu, setiap orang harus waspada jika adanya muncul gejala cacar monyet yang digunakan dialami.