RS Indonesia Dijejali Ribuan Warga Palestina, Jadi Harapan Terakhir Di Gaza Utara

Avatar Redaksi
RS Indonesia Dijejali Ribuan Warga Palestina, Jadi Harapan Terakhir Di Gaza Utara
BERITASPIRITKITA – Rumah Sakit Indonesia dalam Jalur Gaza menjadi harapan satu-satunya warga Palestina pada Gaza utara dalam tengah meningkatnya serangan Israel ke daerah kantong tersebut, yang mana telah terjadi dibombardir tanpa henti sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Fikri Rofiul Haq mengatakan, banyak korban jiwa kemudian korban luka-luka yang mana dilarikan ke RS Indonesia sebab rumah sakit hal itu merupakan satu-satunya rumah sakit dengan sarana yang tersebut cukup memadai dalam Gaza utara.

“RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di tempat Gaza utara, sehingga banyak korban luka-luka maupun meninggal dilarikan ke sini,” kata Fikri saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

Namun, RS Indonesia di tempat Jalur Gaza saat ini sedang mengalami krisis energi akibat tidak ada adanya aliran listrik. RS itu sekarang ini hanya sekali mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.

Sayangnya, satu dari dua generator hal tersebut rusak, sedangkan satu generator yang dimaksud masih berfungsi terkendala pasokan materi bakar yang tersebut terbatas.

Terbatasnya unsur bakar disebabkan oleh blokade Israel yang digunakan menyebabkan pasokannya bukan dapat masuk ke Jalur Gaza.

“RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu semata-mata bisa jadi menyala siang hari lalu kekuatan listriknya tak sanggup menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam,” tutur Fikri.

Dia mengatakan, saat ini ada tambahan dari 2.000 orang yang mana mengungsi pada RS Indonesia.

Setidaknya 1.300 lebih besar korban jiwa, 60-80 persen di dalam antaranya adalah anak-anak kemudian perempuan, telah dilakukan dibawa ke RS itu juga lebih tinggi dari 4.000 korban luka-luka saat ini dirawat di tempat sana.

Fikri mengatakan jumlah keseluruhan korban luka-luka yang tersebut sangat banyak menyebabkan dia harus dirawat dalam lorong-lorong rumah sakit.

Kementerian Kesehatan dalam Gaza mengatakan konflik Palestina-Israel sudah pernah menewaskan lebih tinggi dari 10.800 orang, termasuk 9.227 warga Palestina.

Pengepungan Jalur Gaza oleh Israel juga telah dilakukan menciptakan pasokan kebutuhan pokok seperti makanan, air, lalu obat-obatan semakin menipis. (Sumber: Antara)

Tag:

Berita Terkait

Baca Juga