“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September. Level El Nino moderat akan terus bertahan kemudian berakhir pada bulan Februari-Maret 2024,” katanya. Ia menambahkan, awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah memasuki wilayah Indonesia, sehingga diprediksi pada November 2023 akan datang mulai turun hujan.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sudah pernah menyiapkan sebagian strategi untuk mengatasi ancaman banjir jelang musim hujan tiba. Strategi yang disiapkannya meliputi kejadian sebelum, saat, juga sesudah banjir.
Pj Gubernur Heru menugaskan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kapasitas saluran air serta menimbulkan bangunan pintu air, agar aliran debit air tak terhambat.
“Di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, misalnya, dijalankan pembangunan saluran baru, pemasangan pintu air, serta normalisasi saluran air. Begitu pula dalam Gandaria, Jakarta Selatan, dengan pembangunan kolam penampungan air di tempat bawah jalan serta perbaikan saluran air menuju ke rumah pompa eksisting,” tutur Heru dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA:
- Senyum Semangat Fatia Casis Disabilitas Lulus Menuju Rikkes II Bintara Polri
- Menhan Prabowo Subianto Wakili Presiden Jokowi di KTT Gencatan Senjata Gaza di Yordania
- Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Mata Uang Asia Tenggara Juga Tertekan
- Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi Berujung Laporan Polisi, Hasto PDIP: Bisa Dibuktikan Lewat Tes Kebohongan
- Megawati Tuding eksekutif Mirip Orba, Relawan Gibran: Sangat Tidak Berdasar!
Dinas SDA DKI menyiapkan lima langkah untuk mengantisipasi banjir. Pertama, menguras saluran air atau drainase dalam banyak titik yang tersebut ada pada Jakarta. Pengurasan dijalankan selagi musim kemarau, mulai dari pengangkatan sampah atau sedimen lumpur agar aliran air tiada tersumbat atau menyebabkan genangan.
Kedua, mengeruk beberapa waduk yang digunakan ada di tempat Jakarta, dari Waduk Jakarta Garden City, Waduk Rambutan, hingga Waduk Pondok Ranggon. Pengerukan waduk dapat meminimalkan genangan atau banjir, lantaran waduk dapat menampung air lebih banyak banyak.
Ketiga, menyiagakan ratusan unit pompa air yang mana ditempatkan pada beberapa jumlah titik, terutama saat puncak musim hujan. Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta mempunyai 475 unit pompa stasioner lalu 429 unit pompa mobile. Dinas SDA juga meyakinkan bahwa seluruh pompa air itu berfungsi dengan baik, agar kerja ratusan pompa bisa saja dimaksimalkan, khususnya dalam kawasan yang tersebut rawan banjir.
Keempat, menyiapkan infrastruktur pengendalian banjir, seperti melakukan normalisasi kali/sungai serta memperbaiki beberapa tanggul dalam wilayah Jakarta Utara dan juga Jakarta Barat. Sementara, untuk mengatasi banjir rob, Pemprov DKI Jakarta melanjutkan pengerjaan tanggul pengaman pantai bersama Kementerian Pekerjaan Umum kemudian Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A tengah dikerjakan, dengan target 37 kilometer pada 2027.
Kelima, menyebabkan sumur resapan atau drainase vertikal. Sumur resapan ini dinilai cukup efektif menahan debit air agar tak meningkat, sehingga menimbulkan banjir pada Jakarta. Karena itu, Dinas SDA DKI mengajak warga untuk menyebabkan sumur resapan pada rumah serta kantor masing-masing, untuk mengurangi genangan sekaligus memulihkan cadangan air tanah.
Dengan adanya resapan di tempat setiap rumah menyebabkan aliran air hujan tidak ada langsung menuju saluran. Namun, masuk ke sumur resapan, sehingga dapat menjadi sumber air tanah baru. Dengan demikian, saluran air mampu menahan debit banjir. Sejauh ini, Pemprov DKI Jakarta sudah membangun sumur resapan di area 26.000 titik.
Untuk mengantisipasi banjir rob, Pemprov DKI Jakarta juga bergerak menyetorkan pohon mangrove. Mangrove berperan penting sebagai tumbuhan yang tersebut mampu menahan arus air laut, untuk mencegah pengikisan daratan pantai (abrasi). Ketiadaan mangrove menyebabkan air laut semakin dalam masuk ke daratan ketika laut pasang.
Selain mampu mencegah banjir, mangrove juga bermanfaat secara ekonomi. Pohon ini sanggup menghasilkan kayu untuk material bangunan, unsur bakar seperti arang, menghasilkan komponen baku industri, obat-obatan, serta makanan. Mangrove pun merupakan tempat berkembang biak biota laut, semisal udang juga kepiting. Menyadari begitu banyak manfaat pohon mangrove bagi kehidupan manusia, Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Surat Edaran Pj. Sekda Nomor 59/SE/2022 tentang Penanaman Pohon Dalam Rangka Antisipasi Hujan, pada Desember 2022.
Total ada 57.324 pohon mangrove telah terjadi ditanam Pemprov DKI Jakarta yang tersebut menggandeng beberapa perusahaan swasta, seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Solusi Bangun Indonesia, serta PT Maybank Indonesia.
Untuk mengantisipasi banjir pula, Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum juga Perumahan Rakyat (PUPR) merampungkan pengerjaan Sodetan Ciliwung yang mana sempat mangkrak bertahun-tahun. Bersama Bendungan Ciawi lalu Sukamahi di area hulu Ciliwung, normalisasi Sungai Ciliwung, serta Banjir Kanal Timur, Sodetan Ciliwung diperkirakan dapat mengurangi banjir pada Jakarta hingga 60% . Dengan dua jalur pipa yang mana masing-masing berdiameter 3,5 meter, Sodetan Ciliwung yang berbentuk terowongan sepanjang 1.268 meter berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit air dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) lalu Kali Cipinang, Jakarta Timur.
Sementara, saat banjir tiba, Pemprov DKI Jakarta meyakinkan operasional pompa pengendali banjir, menempatkan pompa mobile sesuai titiknya, juga menempatkan satuan tugas (satgas) di dalam titik-titik genangan. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan juga Penyelamatan (Disgulkarmat) Provinsi DKI Jakarta juga terlibat untuk membersihkan lokasi banjir.