Peristiwa mengerikan ini mengguncang pusat kota Brussels serta mendapat perhatian internasional.
Korban, warga Swedia, menjadi target serangan berdasarkan kewarganegaraan mereka, menurut Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo.
“Dua penggemar Swedia telah dilakukan meninggal dunia. Orang ketiga dalam masa pemulihan dari luka parah,” ungkapnya, mengutuk tindakan tak masuk akal itu.
Stadion King Baudouin, tempat pertandingan dijadwalkan, menjadi saksi kepanikan para penggemar setelah mengetahui insiden tersebut.
Mereka terpaksa menunggu pada dalam stadion hingga dini hari saat penyelidikan dimulai.
Para pemain, ofisial, dan juga penggemar ditahan pada dalam stadion dengan langkah-langkah keamanan tambahan.
Will Still, manajer Reims, yang digunakan berada dalam stadion, menggambarkan situasi sebagai tiada masuk akal.
“Kami masih terkunci di tempat dalam stadion, tanpa jalan keluar. Semuanya begitu kabur,” ujarnya dikutip Rabu (18/10/2023).
Victor Lindelof, pemain Manchester United serta Swedia, mengupayakan keputusan untuk tiada melanjutkan pertandingan.
Dia memuji tim keamanan atas tindakan cepat mereka.
“Belgia sudah lolos juga kami tiada punya alasan untuk bermain,” ungkap Lindelof.
Pelatih kepala Swedia, Janne Andersson, menyatakan ketidakpercayaannya dan juga menjelaskan bahwa para pemain setuju untuk tiada melanjutkan pertandingan sebagai tanda penghormatan kepada para korban. (*)